Jumat, 06 Januari 2012

Stoner Jawab Kritikan Rossi dan Burgess

Juara dunia MotoGP 2011, Casey Stoner mengatakan hasil kerjanya di musim 2010 dirasa sangat manis. Hal itu juga merupakan jawaban atas kritikan Valentino Rossi dan Jerry Burgess ketika dia masih membalap untuk Ducati.

 Pebalap asal Australia itu berhasil memenangkan 10 seri selama musim balap 2011 bersama tim Honda. Sementara Stoner menikmati kesuksesannya bersama Honda RC212V, Rossi dan Burgess yang pernah mengkritiknya justeru tengah dipusingkan oleh masalah Desmosedici yang terkenal rewel.
Stoner memang pernah kesulitan bersama Ducati, hingga Rossi dan Burgess pun mengeluarkan kritikan tentang performanya di Ducati. Stoner merasa tersengat dengan perkataan Rossi yang mengatakan bahwa Stoner tak mungkin menilai potensi Desmosedici karena Stoner tak mendorong cukup keras (maksimal).
Kekesalan Stoner semakin menjadi ketika kepala mekanik kepercayaan Rossi, Burgess, juga ikut bicara masalah performanya. Burgess menyatakan bahwa Stoner hanya mampu bertahan 80 detik di depan.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan MCN Stoner menjawab kritikan itu, bahwa dia tidak cukup kuat mendorong Desmosedici bukanlah sesuatu yang baru. Menurut Stoner, di suatu tahapan Ducati adalah motor terbaik di grid dan ketika dia memiliki ban yang bagus dan sebagainya.
“Pembicaraan itu mengikuti ku dan mengganggu ku sepanjang waktu ku di Ducati, sampai akhirnya Rossi berada di atas motor itu dan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang terjadi ketika (Marco) Melandri atau Nicky (Hayden) berada di atas Ducati.”
“Sejujurnya, itu lucu ketika dia (Rossi) mengatakan itu tidak memberi ku determinasi lagi karena aku menemukan determinasi ku sendiri.”
“Aku tau ketika dia menaiki Ducati dia tidak akan lebih cepat dari ku. 100% aku yakin itu. Dia mengeluh tentang cidera bahunya pada awal musim lalu, tapi hasil terbaiknya justeru diraih saat dia menderita cidera bahu. Begitu cidera bahunya pergi dia justeru memburuk.”
Selama musim 2011, Rossi dan Burgess bekerja keras mengembangkan Desmosedici GP11. Bahkan mereka menggunakan tiga motor baru yang radikal selama musim itu. Termasuk bereksperimen dengan sasis karbon dan aluminium.
Menurut Stoner, perbedaan jelas ada pada masalah dana. Stoner menjelaskan, dia memiliki arah pengembangan yang jelas tapi tak punya banyak dana, sementara Rossi memiliki banyak dana tapi tak memiliki arah pengembangan yang jelas. “Jelas mereka sepuluh kali lebih bingung dari pada kami dulu untuk mentukan arah pengembangan,” kata Stoner.
“Mereka ingin ini dan itu dan mereka mendapatkan apa yang mereka minta tapi tidak ada yang berhasil, mereka tidak ada perbaikan apa-apa. Mereka masih tidak lebih baik dibanding saat mereka di awal musim,” pungkas Stoner.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

next page