Kamis, 25 Agustus 2011

Masalah performa Yamaha Byson

Sorry brother jika saya sedikit telat menulis tentang performa motor anyar ini. Sengaja memang karena saya ingin mengeksplorasi secara betul-betul sebelum melakukan share info mulai dari engine serta hal-hal detil didalamnya. Walau belum maksimal karena kondisi yang tidak memungkinkan setidaknya bisa memberikan gambaran kelemahan serta kelebihan motor berkubikasi 150cc ini
Bagi saya yang dulunya menaiki Honda Megapro sejujurnya agak susah melihat celah kelemahan mesin dari Yamaha Byson. Walau tidak ada kelebihan berarti yang dibenamkan pada mesin Byson, namun saya merasakan respon mesin pada putaran bawah sungguh mumpuni. Apalagi didukung oleh bodynya yang gambot serta gahar. Oke…berikut test yang saya rasakan :
Engine dari Yamaha Byson terbilang sangat halus. Getaran juga minim saya rasakan dibanding motorsport lain (tapi masih dibawah Pulsar). Ketika mesin dihidupkan suara garing langsung terdengar….dan herannya saya merasakan Pulsar taste disana so berbeda sekali dibanding Yamaha Vixion ataupun Scorpio. Ketika motor berjalan, jujur respon diluar ekspetasi. Saya membayangkan accelerasi bakal lemot karena bannya yang terlalu gede buat mesin kubikasi mungil. Walau klaim pabrikan tarikan 14nm, toh kadang pengukuran dari crank case saja. Ternyata Yamaha sudah sedemikian memperhitungkan dan alhasil accelerasi yamaha Byson bisa saya bilang jempolan. Hal ini terbukti ketika kita buka gas dikit saja motor langsung ngacir. Powerband terasa rata dari rpm 3000 -5000 sangat enteng naiknya. Padahal motor masih 30km dimana pada kondisi  inreyen seperti ini  kemampuan mesin belum keluar sepenuhnya. Torque berdasarkan feeling ketika dari diam Byson tidak kalah dibanding Honda Tiger. Dari analisa pribadi mesin seri FZ ini punya kans untuk kencang. Hanya tinggal ganti  pelk alumium plus ban kecil, CDI unlimiter serta ganti knalpot freeflow…drag 10om dengan mesin sejenis saya berani bertaruh Byson bakal menjadi momok menakutkan. Perpindahan gigi per gear sangat smooth namun sesekali kadang suka ngelos (bisa jadi karena kurang biasa). Kelemahan lain mesin motor serasa cepat panas. Kalau masalah ini pemilihan oli yang lebih baik bisa jadi solusi tepat mengingat oli masih standar pabrikan. Sayang saat ini  hanya bisa menggeber maksimal pada kecepatan 50km/jam disebabkan test ride dijalanan aspal perkampungan.
Nah….ini yang superior. Kendati masih menggunakan sasis diamond, ternyata Byson sangat stabil. Apalagi ketika dibuat rebah….wisss mankyussss tenan! dijamin bakal ngikut tuh motor selama nyali masih ada. Kombinasi pelk lebar ENKEI, ban IRC Road Winner tubeless plus suspensi monocross system bukan isapan jempol belaka. Oh ya…untuk jok lumayan tinggi. Saya yang bertinggi badan 170cm, kaki tidak bisa menapak ditanah dengan sempurna. Kemudian untuk posisi duduk kita dipaksa sedikit ngangkang karena gambotnya tanki. Diperparah lagi tangan juga “jepaplang” akibat lebarnya setang. Tentu ada plus minusnya. Kelebihannya biker akan kelihatan gagah sebab tunggangan layaknya supermoto tapi kalau jarak jauh saya ragu badan tidak capek oleh karenanya.
Kesimpulan…Jika ditilik dari penampilan serta performa Byson adalah motor yang sangat wajar jika dibanderol seharga 19,9juta. Memang tidak ada produk yang sempurna……semua tergantung selera. Saya pribadi sejauh ini sangat puas. So brothers…kalau ada pertanyaan, monggo ditulis dibawah komentar. Saya akan jawab sebisanya. Maturnuwunnn
 
 

1 komentar:

  1. bissa d.ban kecil gagh..
    trus berrapa ukuran ban yang baik n aman untuk motor sprti byson itu gan..

    BalasHapus

next page